Rabu, 24 Juni 2015

Biometrik

Seiring berkembangnya teknologi tentu tak terlepas juga dengan semakin maraknya tindak kejahatan, seperti halnya penipuan, pemalusan identitas, dan lain sebagainya. Ini membuat kita menjadi semakin khawatir akan kurangnya tingkat keamanan tersebut. Dan biasanya dalam suatu sistem keamanan kita diharuskan memliki password. Password atau kata sandi ini sangat rentan akan kemanannya, maka dari pada itu para peneliti teknologi terus melakukan penelitian untuk membuat  inovasi baru tentang suatu sistem kemanan yang lebih aman dari password, yakni Biometrik.
Biometrik berasal dari bahasa Yunani yaitu bios yang artinya hidup dan metron yang artinya mengukur, maka dapat diartikan sebagai studi tentang metode otomatis untuk mengenali manusia berdasarkan satu atau lebih bagian tubuh manusia atau kelakuan dari manusia itu sendiri yang memiliki keunikan.
Biometrik adalah hal-hal unik yang ada di setiap orang, misalkan cara bicara, cara bergerak, kode genetik yang ada di dalam tubuh seperti iris mata, sidik jari, dan lain sebagainya. "Dengan mengombinasikan berbagai jenis biometrik dengan metodologi yang berbeda kita bisa meningkatkan keamanan". Beberapa kombinasi yang bisa digunakan dan akan populer di masa depan adalah kartu identitas, genetik (termasuk suara, raut muka, sidik jari, dan sebagainya) serta informasi rahasia yang cuma diketahui personal.  Kalau sudah begini, kita tidak lagi repot menghafal 50 password yang berbeda-beda.
Yang dilakukan, sederhananya, adalah mencocokkan gambaran digital dari karakter-karakter yang diamati dengan dengan rekaman karakter di gudang data (database). Komputer memungkinkan pencocokkan itu berlangsung lebih cepat.

Mengapa harus biometrik?
Ada dua faktor yang mempengaruhi penggunaan Biometrik, yaitu :
  1. Verifikasi berdasarkan benda: Semua data-data yang dibutuhkan berada pada suatu benda (seperti dokumen atau kartu kredit). Apabila hilang maka orang lain dapat memalsukannya.
  2. Verifikasi berdasarkan pengetahuan: Biasanya menggunakan password. Bahkan jika kita menggunakan algoritma enkripsi terbaik pun, tetap terdapat kunci yang bisa membukanya.

Biometrik memiliki beberapa keunggulan antara lain :
  1. Tidak dapat hilang atau lupa 
  2. Sulit diduplikasi, di-share ataupun dipindah tangankan 
  3. Keaslian lebih terjamin
Karakteristik Biometrik
  • Physiological : dihubungkan dengan bentuk tubuh/badan. Misalnya sidik jari, pengenalan wajah, garis tangan dan iris mata.
  • Behavioral : dihubungkan dengan tingkah laku seseorang. Misalnya cara mengetik, tanda tangan, suara.
Sistem Biometrik

Gambar 1 (Sistem Biometrik)

Bagan Karakteristik Biometrik

Gambar 2 (Bagan Karakteristik Biometrik)

Faktor Perbandingan Penggunaan Biometrik

  1. Ke- umuman: Tingkat keumuman biometrik  bisa ditemui di setiap  individu 
  2. Keunikan: Tingkat keunikan biometrik pada setiap individu 
  3. Ketahanan: Tingkat ketahanan terhadap penuaan
  4. Pengumpulan: Tingkat kemudahan pengumpulan data untuk biometrik 
  5. Performa: Tingkat akurasi dan kecepatan alat pengumpul data
  6. Penerimaan: Tingkat penerimaan publik dalam penggunaan sehari-hari
  7. Keamanan: Tingkat keamanan sistem terhadap pemalsuan
Terdapat 2 terminologi pada biometrik, yaitu :
  • Verifikasi (1:1) dan Identifikasi (1:N)
Verifikasi – Mencocokkan pengguna biometrik untuk mengklaim satu identitas
Identifikasi – Membandingkan pengguna biometrik untuk semua orang lain dalam database untuk memastikan mereka tidak terdaftar sebelumnya.


Perbandingan Teknik Pengambilan Biometrik

Gambar 3 (Perbandingan Teknik Pengambilan Biometrik)

Untuk dapat menutupi kekurangan teknik pengambilan biometrik biasanya digunakan lebih dari satu teknik pengambilan biometrik. Pada dokumen-dokumen berpengaman misalnya Paspor dilakukan pengambilan biometrik dengan sidik jari dan pengenalan foto wajah. Hingga saat ini penggunaan DNA sebagai teknik identifikasi adalah yang paling terpercaya namun sayangnya teknologi ini sangat mahal sehingga sangat jarang digunakan.

Reffrensi:

Jumat, 05 Juni 2015

Installasi Server (Install Ftp-Server)

Pada kesempatan kali ini kita akan menginstall FTP, dimana FTP ( File Transfer Protocol )adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP.  Cara kerja protokol FTP hampir sama dengan protokol lainnya. Apabila protokol HTTP bertugas untuk urusan web, kemudian protkol SMTP bertugas dalam urusan mail, maka FTP ini bertugas untuk urusan pertukaran file. Intinya FTP adalah protokol yang bertugas dalam hal pertukaran file baik itudownload ataupun upload di jaringan. Dua hal yang penting dalam FTP adalah FTP Server dan FTP Client.




  1. FTP server adalah suatu server yang menjalankan software yang berfungsi untuk memberikan layanan tukar menukar file dimana server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client.
  2. FTP client  adalah computer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file. Setelah terhubung dengan FTP server, maka client dapat men-download, meng-upload, merename, men-delete, dll sesuai dengan permission yang diberikan oleh FTP server.

Installasi ftp-server
Disini saya menggunakan Proftp, Proftpd adalah sebuah aplikasi yang di gunakan untuk melakukan transfer data Dengan menggunakan proftpd kita dapat membuat sebuah server FTP dimana nantinya kita bisa membuat sebuah server yang bisa memberikan fasilitas upload dan download
pertama kita install proftpd, dengan mengetikkan perintah :
$ sudo apt-get install proftpd


Kemudian akan muncul pertanyaan untuk memilih from inetd atau standalone, untuk skala jaringan besar yang trafficnya padat disarankan untuk memilih yang standalone. Kemudian tekan Enter.



tunggu hingga instalasi selesai dan pastikan tidak ada pesan error

selanjutnya kita lakukan konfigurasi proftpd

Untuk konfigurasi Proftpd, cukup mengedit satu file saja yang berada di /etc/proftpd/proftpd.conf. disini saya akan mempraktekkan  cara mengkonfigurasi FTP Server dengan sistem Anonymous login, jadi siapapun dapat secara bebas mengakses file yang telah disediakan oleh FTP Server. Pertama buka file konfigurasi Proftpd dengan perintah ini :

$ sudo nano /etc/proftpd/proftpd.conf

 pada baris paling bawah tambahkan skrip berikut

<Anonymous ~ftp>
User ftp
Group nogroup
UserAlias anonymous ftp
DirFakeUser on ftp
DirFakeGroup on ftp
RequireValidShell off
MaxClients 1000
DisplayLogin welcome.msg

<Directory *>
<Limit WRITE>
DenyAll
</Limit>
</Directory>

</Anonymous>

IdentLookups off
UseReverseDNS off
ListOptions “” maxdepth 3
ListOptions “” maxdirs 10
ListOptions “” maxfiles 1000 


simpan perubahan dengan menekan CTRL + X, lalu tekan Y, lalu Enter. Lalu terakhir restart service dari Proftpd nya dengan mengeksekusi perintah berikut :

$ sudo service proftpd restart

untuk pengetesan coba kita upload data dari komputer client ke direktori /srv/ftp pad Ubuntu Server menggunakan Filezilla. masukan IP Address Server 192.168.10.254 lalu masukan user dan password root Ubuntu Server kalian.



selanjutnya buka browser dari salah satu komputer Client dan arahkan pada URL ke ftp://192.168.10.254 Jika berhasil akan muncul daftar file-file yang telah kalian letakkan pada folder /srv/ftp seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.



Untuk mendownloadnya silahkan klik pada salah satu file tersebut. Sampai sini berarti FTP Server telah berjalan dengan baik.

Installasi Server (DNS Server)

DNS adalah sebuah layanan internet yang menerjemahkan nama domain menjadi alamat Internet Protocol (IP). DNS secara otomatis mengkonversi nama ketika ada mengeketik alamat di adress bar web browes ke alamat IP dari server Web hosting situs tersebut. Contohnya ketika anda mengetik www.google.com maka secara otomatis DNS akan mengganti domain www.google.com ke ip 202.70.xxx.xxx inilah fungsi dari Domain Name System atau DNS.






Installasi DNS Server

Untuk membuat DNS server di Linux menggunakan adalah Bind9.  Bind9 cukup banyak digunakan oleh komputer-komputer di seluruh dunia dalam mengimplementasikan DNS Server. Untuk menginstallnya di Ubuntu Server silakkan ketikkan perintah :

$sudo apt-get install bind9

Selanjutnya edit file hosts

$ sudo nano /etc/hosts
Kemudian edit seperti tampak gambar di bawah ini:


Setelah itu copy file db.local kedalam folder/direktori yang sama dengan nama db.tkj
cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.cook
begitu juga dengan file db.127 menjadi db.192
cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192

kemudian edit file db.cook dengan mengetikkan perintah
$ sudo nano /etc/bind/db.cook
Kemudian konfigurasi file tersebut seperti gambar dibawah ini:



 Save - selanjutnya edit pula file db.192, gunakan perintah :
$ sudo nano /etc/bind/db.192
sesuaikan konfigurasinya seperti berikut :



Seperti biasa simpan - setelah itu, edit file named.conf
$ sudo nano /etc/bind/named.conf.local



Simpan lalu restart dns-server,
$sudo /etc/init.d/bind9 restart



oke sekarang kita akan melakukan pengetesan DNS apakah sudah terinstal atau belum
Jika berhasil nama domain akan mengarah pada IP Server 192.168.10.254, Sekarang kita akan mencoba ping dari salah satu komputer Client.


Selanjutnya kita akan menginstall ftp-server klik disini

Installasi Server (Install PHP5)

Setelah kita menginstall apache dan mysql web-server pada artikel sebelumnya, selanjutnya kita akan menginstall PHP5, PHP adalah bahasa pemrograman yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis dan juga PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.

Installasi PHP5



Untuk menginstall PHP5 dengan mengetikkan perintah di bawah ini:
$ sudo apt-get install php5

Tunggu hingga proses install selesai:
Setelah installasi selesai, selanjutnya kita lakukan pengetesan, caranya adalah dengan membuat file test.php di direktori /var/www/html
Ketikkan perintah
$ sudo nano /var/www/test.php



Kemudian edit file menjadi seperti gambar di bawah ini:



Selanjutnya kita lakukan pengecekan di sisi client apakah php sudah terinstal atau belum caranya adalah dengan megetikkan 192.168.10.254/test.php



Selanjutnya kita akan menginstal DNS server klik disini

Installasi Server (Installasi Apache Web-Server dan mysql-server)

Pada artikel kali ini akan membuat tutorial dalam menginstal Web-server, web server yang akan kita install adalah Apache. Apache merupakan aplikasi free berbasis Open Source yang dikenal tangguh dan sering dipakai oleh server-server di seluruh dunia. Apache dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.


Installasi apache

Untuk menginstall apache pertama pastikan terhubung dengan internet selanjutnya ketikkan perintah :
$ sudo apt-get install apache2 

Selanjutnya kita cek apakah apache kita sudah terinstall atau belum, yaitu dengan cara menembak ip di browser client, jika berhasil akan tampak seperti gambar dibawah  ini:


Installasi mysql-server

Setelah menginstall apache web-server selanjutnya kita akan menginstall mysql-server,
Untuk menginstall ketikan perintah di bawah ini dan pastikan terhubung dengan internet:

$ sudo apt-get install mysql-server

Dalam menginstall nanti akan muncul form untuk memasukkan password, masukkan saja password baru untuk user root dari Mysql kemudian pilih ok



Kemudian masukkan lagi password yang telah di isikan sebelumnya



Kemudian pilih ok dan tunggu saja hingga proses installasi selesai,
Setelah selesai selanjutnya kita cek apakah mysql sudah berjalan dengan baik, caranya adalah dengan mengetikkan perintah :

$ mysl –u root –p

Kemudian masukkan password yang telah di konffigurasi sebelumnya, jika berhasil maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini:



Selanjutnya kita akan menginstall PHP5 klik disini

Installasi Server (DHCP-Server)

Pada artikel kali ini saya akan mengaktifkan Service DHCP Server. seperti kita ketahui bahwa DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Langsung aja kita lakukan install DHCP:

Install dhcp-server dengan perintah:
$ sudo apt-get install isc-dhcp-server




Edit file dhcpd.conf
$ sudo nano /etc/dhcp/dhcpd.conf



Simpan perubahan dengan menekan CTRL + X, dan tekan Y, lalu tekan Enter. kemudian restart layanan dari dhcp-Server dengan mengeksekusi perintah berikut :

$ sudo service isc-dhcp-server restart

oke sekarang kita akan mengecek apakah layanan DHCP Server telah berfungsi atau tidak, silahkan buka salah satu Komputer client. jangan lupa untuk konfigurasi TCP/IP nya menjadi otomatic.



Terima kasih, selanjutnya installasi apache web server dan mysql-server klik di sini

Instalasi Server


Pada postingan kali ini saya akan membuat sebuah tutorial bagaimana cara menginstall server untuk tugas mata kuliah pemrograman Jaringan. langsung aja disini saya akan menjelaskan langkah-langkah dalam menginstal server. disini saya menggunakan virtualbox, jadi untuk mengikuti tutorial dibawah ini anda harus menginstal virtualbox. untuk os(sistem operasi) dibagian server saya menggunakan ubuntu-server14 dan bagian client menggunakan sistem operasi windowsXp. Untuk itu langsung aja kita praktek.



Langkah pertama kita install dulu ubuntu-server dan indowsXp di virtualbox, untuk tutorial cara install ubuntu-server bisa di lihat di cara install ubuntu server. pastikan komputer atau laptop anda terhubung dengan internet karena kita akan menginstall aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan pada Server. Sebelumnya kita lakukan pengaturan pada bagian Network di virtualbox seperti dibawah ini. Untuk IP Address dan nama silahkan sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
               

IP Address Ubuntu Server:

  • IP Address : 192.168.10.254
  • Netmask    : 255.255.255.0
  • Domain      : cooking.com
Network Setting pada Virtualbox:


  • Ubuntu Server 12.04 
  • Adapter 1 = NAT
  • Adapter 2 = Bridge Adapter
Windows XP :


  • Adapter 1 = Bridge Adapter

Setelah langkah-langkah diatas dilakukan, kemudian langkah selanjutnya adalah aktifkan Ubuntu server yang telah diinstal anda dan pastikan pada ubuntu server anda sudah terhubung ke   internet. Jika belum terhubung ke internet coba jalankan perintah berikut untuk merestart network.

$sudo /etc/init.d/networking restarting

Setelah itu lakukan ping ke salah satu website contohnya ping google.com, pastikan intenet   dapat diakses.

Langkah selanjutnya adalah menambahkan Repository Lokal
Repository  yang akan ditambahkan adalah repository lokal yaitu repository Kambing, untuk itu kita edit file /etc/apt/sources.list kemudian masukan daftar repository pada bagian bawah:
ketikkan perintah:


$ sudo nano /etc/apt/sources.list

     


Kemudian simpan konfigurasi dan lakukan update dengan perintah:
$ sudo apt-get update


Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi TCP/IP
Untuk mengkonfigurasi TCP/IP di ubuntu server, caranya dengan mengedit file/etc/network/interfaces, silahkan edit file /etc/network/interfaces dengan perintah:

 $ sudo nano /etc/network/interfaces



pada gambar di atas terlihat bahwa network interface yang aktif adalah eth0 dengan setingan dhcp, disini kita akan menambahkan network interface baru yaitu eth1 dengan setingan static. tambahkan perintah berikut.

 untuk melihat ip address yang sudah kita assign jalankan perintah ifconfig

 $ ifconfig



Pada bagian ini kita sidah melakukan konfigurasi awal seperti menambahkan repository local dan mengkonfigurasi IP Address pada ubuntu-server, selanjutnya kita akan melakukan installasi layanan-layanan pada Ubuntu Server seperti: DHCP Server, Web-Server, FTP-Server dll.

Untuk itu langkah selanjutnya adalah instal DHCP-Server (installasi DHCP-Server)

referensi :