Selasa, 30 Oktober 2012

PERKEMBANGAN WEBSITE




Situs web (bahasa Inggris: web site) atau sering dingkat dengan istilah situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai Waring Wera Wanua atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya halaman beranda situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada prakteknya tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain. Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.
Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa (plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML, atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor komputer.
Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat pula mengimplementasikan mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS. (Source: http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web)

Perkembangan website dari waktu ke waktu

Perkembnagan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat, dan tidak terbendung setiap hari pasti ada saja produk teknologi yang bermunculan tidakterkecuali teknologi website.
Secara khusus tidak ada ilmu yang mempelajari penklasifikasian website, namun beberapa praktisi di bidang teknologi website maupun teknologi informasi membagi bagi jenis website berdasarkan teknologi dan cara penggunaannya menjadi web 1.0, 2.0 dan 3.0.

Web 1.0

Web 1.0 merupakan teknologi awal dari sebuah website, teknologi ini masih statis dimana antara pembuat website dan penikmat website hanya tejadi komunikasi 1 arah dimana pembuat sebagai pemberi informasi dan peikmat hanya sebagai pembaca, ya layaknya seperti membaca Koran bedanya ini membaca lewat computer, aktifitas ini hanya sebatas searching.
 Halaman pada web ini masih terkesan “hampa” bahasa yang digunakan juga masih bahasa HTML saja.

Web 2.0 

Era Web 2.0 akhirnya datang sekitar tahun 2003 atau 2004, para pengguna website-pun mulai dimanjakan dengan berbagai fasilitas, kita bisa berkomunikasi 2 arah, tidak hanya dengan webmaster namun dengna orang lain dei belahan dunia yang lain, kita dapat membuat suatu komunitas tanpa harus bertemu secara fisik, informs semakin mudah didapat dengan halaman web yang menarik, sehingga kita tidak bosan dan masih banayak lagi
 Menurut O’Reilly media, ada beberapa karakteristik dari web 2.0, yaitu :

The Web as Platform
Website dalam aplikasi web 2.0 kini adalah platform, jadi kita dapat mengerjakan semuanya dengan menggunakan media internet, biasanya kita menggunkan media deskstop untuk mengerjakan penulisan, penghitungan maupun presntasi namun kita dapat langsung mengrjaaknnya melalui internet jadi tidak usah lewat windows lagi, bisa langsung dipkai tanpa harus lama menginstall.

Harnessing Collective Intelligence
Wah ini menarik, maksud dari pernyataan diatas web 2.0 memiliki keinerja yang unik dia memanfaatkan orang tulisan orang untuk mengisi kontennya secara kolektif, jadi udah ga jaman webmaster mengisi sendiri konten webnya, contohnya seperti youtube.com, youtube hanya sebagai media tetapi yang mengisi video yang ada di dalamnya ya orang lain yang inget mempublikasi film atau video yang dinilikinya, wah ternyata begitu tho ??

Data is the Next Intel Inside

Slogan “Intel Inside" telah melambungkan nama prosesor Intel di kalangan pengguna komputer. Trademark tersebut telah menjadi suatu garansi kepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun sudah dibelinya. Nah, hal ini juga yang dipraktekan para penyuplai data kepada para pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan, jadi pada era web 2.0 data sangatlah penting dan harus di update setiap waktu.

End of the Software Release Cycle
Nah lho, para pembuat software harus merubah cara penjualan nih, soalnya di era web 2.0 kalau mau pakai software ga usaha capek capek menginstall, sekarang aolikasi sudah dapat digunakan langsung, sekaran jamanya software tidak dijual “bungkusan” lagi tapi sudah jdi layanan di internet soalnya swebsite sudah dapat menjadi platform untuk menjalankan program, kalau dulu software keluar tiap 3 blan sekali sekarang jamannya software keluar tiap hari alias selalu di update setiap waktu jadi produsen yang lambat akan ketinggalan soalnya software software aplikasi sudah jadi layanan di internet.

Lightweight Programming Models
Kalau yang ini maksudnya web 2.0 pembuatannya menggunakan bahas ayang “ringan”, jadi suatu aplikasi bisa kita buat jadi aplikasi baru, seperti google map bisa dibuat untuk program aplikasi HousingMap.

Ya seperti itu kira – kira gambaran dari web 2.0, hebat kan ? hehehe... tapi tnggu dulu ternyata web masih berkembang lagi jadi web 3.0 ( hohoho... apalagi neh ?) menurut perkiraan para pengamat internet katanya sih web 3.0 akan berkembang website 2010-2020 mendatang,namun katanya sudah ada yang mulai memangun website dengan konsep web 3.0, penasaran kan ? ayo kita bahas !

Web 3.0  
Tadi kita sudah dipukau oleh penampilan web 2.0 dengan lagu yang berjudul “The Web as Platform”, “Hernessing collective intelligence”, “Data is the next intel inside”, “End of the software release cycle”, dan “Lightweight Programming models”, kini kita akan dipukau oleh web 3.0.
Kalau dilihat dari sejarahnya saya bingung sebenrnya siapa yang emunculkan ide pertama kali soalnya saya dapet informasi kalau Tim burners-lee yang pertama kali mencetukan ide pada tahun 2001 tapi ada lagi yang mengklaim Jhon Markoff yang pertama kali memunculkan ide pada tahun 2006, mana yang bene kita gau asah pusing, soalnya kit age butuh siapa yang menciptakan tapi kita butuh sesuatu yang mereka ciptakan heheheh... ( Kaya prinsip orang kita yang bajakan atau yang asli sama – sama bisa dipakai hehehehe... )

Belum ditemukan definisi yang jelas dari web 3.0 ( ya yang jelas lebih baik dari 2.0 bener ga ? ), saya mengutip beberapa karakteristik dari web 3.0 dari PC magazine dan Sramana yaitu :
Menurut PC magazine karakteristik dari web 3.0 adalah :
Semantic Web. Sebuah web dengan kemampuan membaca situs semudah manusia membacanya. Satu informasi yang dibutuhkan oleh manusia dapat dengan mudah tersajikan dengan korelasi informasi yang tepat dan cepat. 
The 3D Web. Nuansa Web semakin menarik dengan adanya kemampuan visual 3D. Tanpa harus meninggalkan rumah maka kita dapat mengunjungi berbagai tempat di dunia lain secara virtual dengan kemampuan akses data dan interaksi secara realtime.  The Media-Centric Web. Keyword bukan lagi satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi yang dituju. Photo, audio, video akan menjadi cara lain untuk mencari informasi yang kita inginkan. .
The Pervasive Web. Web akan dengan mudah diakses dengan berbagai cara dan alat berbeda. Intinya everywhere, anytime dapat akses web. Sementara kemudahan koneksi akan semakin berkembang, berbagai alat-alat elektronika akan mendukung upaya kemudahan koneksi internet. Maka koneksi internet tidak hanya sebatas di kantor, kampus saja, bahkan di kereta, bis,pasar, kamar tidur dll. Sedangakan menurut Sramana web 3.0 dapat di formulasikan sebagai berikut :
Web 3.0 = (4C + P + VS) dimana :
4 C : Content, Commerce, Community,  Context
P : Personality
VS : Virtual Search 
Dengan formulasi tersebut, maka Web 3.0 adalah :  a personal assistant who knows practically everything about you and can access all the information on the Internet to answer any question.

Teknologi web generasi ketiga ini merupakan perkembangan lebih maju dari Web 2.0 dimana disini web seolah-olah sudah seperti kehidupan di alam nyata. Pada generasi web 3.0 sudah seperti asisten pribadi kita. Web mulai mengerti kebutuhan kita dengan bisa memberi saran atau nasehat kita, menyediakan apa yang kita butuhkan.

Web ini dapat menggunakan teknologi 3D animasi, kita bisa membuat profil avatar yang sesuai dengan karakter, kemudian melakukan aktivitas di dunia maya seperti layaknya di dunia nyata. Kita bisa berjalan-jalan, pergi ke mall, bercakap-cakap dengan teman yang lain. Ya, Web 3.0 adalah dunia virtual kita. 
Secara umum web 3.0 ini terdiri dari :
Web semantic
Format mikro
Pencarian dalam bahasa pengguna
Penyimpanan data dalam jumlah besar
Pembelajaran lewat mesin
Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web

Perkembangan Website
Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat memacu munculnya situs baru yang dapat diakses melalui jaringan internet. Data dari survey yang dilakukan oleh Netcraft (http://news.netcraft.com/archives/web_server_survey.html) menunjukkan bahwa sampai pada bulan Maret 2008 ini jumlah website telah mencapai angka 162.662.052 situs dengan 4,5 juta situs baru pada bulan ini. Hal ini memungkinkan jumlah situs baru pada tahun 2008 ini mencapai 60 juta situs atau meningkat 20% dari perkembangan tahun 2007 yang mencapai 50 juta situs baru. Perkembangan jumlah situs ini tidaklah mengherankan karena semakin banyaknya orang yang melakukan blogging baik melalui Google, blogspot.com, ataupun MySpace. Namun demikian, situs yang benar-benar aktif pada bulan Maret 2008 hanyalah 65,6 juta atau 40,33% dari jumlah total situs.
            Dengan perkembangan jumlah situs yang luar biasa besar ini menuntut para pemrogram web (web programmer) untuk selalu berkreasi menciptakan ide-ide baru baik dalam desain layout, penggunaan aplikasi server web, maupun operating system yang dipakai, agar situs yang dibangunnya tidak kandas dalam persaingan.
            Saat ini banyak sekali bahasa pemrogaraman web yang dipakai untuk membangun sebuah situs. Bahasa pemrograman yang dipakai antara lain Hyper Text Markup Language (HTML), Dynamic HTML (DHTML), eXtesible Markup Language (XML), XHTML, PHP (PersonalHome Page: Hypertext Preprocessor), CGI (Common Gateway Interface), Perl (Practical Extraction and Report Language), ColdFusion, ASP (Active Server Page), Java, JHTML.
            HTML sebenarnya bukanlah bahasa pemrograman namun hanyalah bahasa markup. Bahasa HTML adalah bahasa yang sederhana dan hanya memiliki sedikit kesulitan. Bahasa yang merupakan dasar dari framework Internet ini ditemukan oleh Tim BernersLee pada tahun 1989. Hampir setiap situs web menggunakan bahasa ini, entah sekedar menampilkan teks, animasi, tampilan grafis, ataupun suara. Bahasa HTML sebenarnya berasal dari bahasa lama yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language). Namun perkembangan HTML sudah dimulai sejak kurang lebih 10 tahun bahasa tersebut diperkenalkan. Sedangkan DHTML adalah bahasa yang bisa diakses dan dimodifikasi oleh bahasa script seperti Vbscript, Javascript. DHTML sering dimanfaatkan untuk menampilkan animasi-animasi seperti efek text, perubahan warna, dan lain sebagainya. Bahasa ini sering juga disebut sebagai versi objek dari HTML. XML adalah bahasa yang sifatnya lebih terbatas daripada elemen-elemen HTML. Dengan XML, orang bisa menentukan elemen-elemennya sendiri lalu kemudian mengembangkannya. XML saat ini biasa dijumpai pada aplikasi RSS (Really Simple Syndication).
            Bahasa ini masih dalam pengembangan. XHTML merupakan gabungan dari bahasa HTML dan XML. Seperti halnya XML, bahasa ini juga masih tergolong baru namun diramalkan akan sangat berperan dalam mewarnai dunia web di masa depan. Info selengkapnya mengenai bahasa ini bisa ditemukan di www.w3r.org. Bahasa pemrograman web yang paling populer saat ini adalah PHP. PHP ditulis oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994 yang pada awalnya ia gunakan untuk mencatat jumlah pengunjung situs yang membuka halaman resumenya. Ia kemudian menulis ulang kode-kodenya dengan bahasa C yang kemudian menjadikan bahasa itu menjadi lebih kaya kemampuan. Barulah setelah itu banyak bermunculan tokoh-tokoh yang berjasa dalam perkembangan PHP seperti Zeev Suraski dan Andi Gutmans yang menulis kembali parsing engine unuk menciptakan PHP versi 3. PHP kemudian menjadi modul Apache yang paling sering digunakan. Saat ini sedang dikembangkan PHP versi 5.2.5 dan PHP 4.4.8.
            CGI (Common Gateway Interface) merupakan standar internet tertua dan paling berkembang sebagai suatu alat lewatnya informasi dari web server ke suatu program dan mengembalikan hasilnya ke browser. Suatu program CGI dapat ditulis dengan bahasa-bahasa Perl, Java, C, C++, Scriptscript UNIX, Visual Basic, MacOS atau AppleScript. Karena itulah CGI sebenarnya kurang tepat jika dikategorikan sebagai bahasa karena program CGI sendiri dapat ditulis menggunakan beragam bahasa. PERL merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang ditemukan oleh Larry Wall (1987). PERL memiliki kemampuan untuk dapat diterapkan pada hampir semua jenis Operating System dan yang terpenting, PERL bisa didapatkan secara free. Dalam aplikasinya eksekusi PERL biasa dijalankan dengan CGI (Common Gateway Interface) sebagai mekanisme untuk menampilkan output text ke browser.
            Coldfusion adalah sistem pengembangan aplikasi yang dikembangkan oleh Alaire. File Coldfusion ini memiliki ekstensi CFM. File-file CFM disimpan dalam bentuk plain text, sama halnya seperti PERL dan PHP sehingga siapapun dapat melihat isinya. ASP diciptakan khusus bagi server IIS milik microsoft, namun demikian saat ini server Apache::ASP yang ditulis dengan bahasa Perl sudah dapat menangani file ASP. Bahasa ini merupakan bahasa pemrograman web yang dinamis. ASP dapat digunakan untuk mengeksekusi beragam request terhadap suatu database atau perintah-perintah pada system lokal. JHTML adalah bahasa standard JavaSoft keluaran SUN yang diciptakan untuk mengikutsertakan Java dalam sebuah file HTML. Bahasa ini memiliki tag tersendiri yang diproses sebelum mengirimkan output pada browser. JHTML hampir mirip dengan HTML, hanya saja memiliki tambahan tag <Java>.
            Selain bahasa pemrograman yang harus dipilih, untuk membangun sebuah website yang dinamis diperlukan sebuah basis data (database). Saat ini tersedia berbagai database yang dapat diaplikasikan untuk pemrograman web baik yang berbayar seperti Oracle, Microsoft Access, Microsoft SQL Server maupun yang gratis (free) seperti MySQL, PostgreSQL. Banyak programer web yang saat ini memilih database gratis seperti MySQL karena kemudahan akan penggunaan, referensi, dan di samping karena faktor ketenarannya. Tatacara dan mekanisme penggunaan database dalam pemograman web tidak akan dijelaskan dalam makalah ini.

Kriteria Web dan Aspek Keamanan

            Website yang baik harus memenuhi kriteria dalam aspek fungsionalitas, desain, konten, orisinalitas, profesionalisme dan keefektivan. Sesuai dengan kriteria dalam penghargaan website terbaik tingkat dunia (World Best Website Awards), aspek fungsionalitas yang dinilai meliputi: keteraksesan, kecepatan dan bandwidth, kualitas HTML, navigasi dan link, dan legalitas. Sedangkan dalam aspek desain, subaspek yang dinilai adalah desain grafis, user friendliness, beauty, layout, dan integritas. Dari segi konten, termasuk aspek yang dinilai adalah tujuan, interaktivitas manusia, proses informasi, ekspresi verbal, ketersediaan konten secara detail. Dalam aspek orisinalitas, subaspek yang dinilai adalah inovasi, kreativitas, teknologi, dan visi. Untuk aspek profesionalisme dan keefektivan meliputi customer service dan respon client, nilai, focus, komponen tambahan, dan keefektifan situs secara keseluruhan. Kriteria-kriteria tersebut dinilai untuk penilaian level 1. Untuk penilaian level berikutnya aspek yang paling penting adalah sekuritas server dan rangking search engine. Dengan demikian aspek aspek tersebut di atas dapat dijadikan acuan dalam pembangunan sebuah website yang baik, sehingga peran programer web dalam hal ini sangat penting.

Konsistensi dalam Basis Data

            Banyak programer yang kurang menyadari konsistensi data ketika membangun sebuah aplikasi berbasis web. Padahal konsistensi data adalah sesuatu yang sangat penting agar output yang dikeluarkan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini akan semakin bertambah sensitif jika aplikasi kita berhubungan dengan nasib seseorang atau paling tidak berkaitan dengan masalah uang. Sebagai sebuah ilustrasi, maka akan dikemukakan sebuah contoh kasus pengisian KRS yang terjadi di Unnes pada tiap semester.
            Unnes menggunakan sistem rombel (rombongan belajar), sebuah sistem yang kurang lebih sama dengan sistem kelas pada jaman dahulu. Dengan sistem rombel, peserta yang mengikuti suatu mata kuliah X dibatasi sesuai dengan kapasitas ruang yang tersedia. Misalkan mata kuliah X tersebut memiliki kapasitas maksimum 50 orang. Pengambilan MK dilakukan dengan melakukan request ke server tentang MK yang akan diambil dengan mengklik link yang disediakan. Dengan model ini, maka besar kemungkinan dalam satu waktu yang bersamaan terdapat sejumlah banyak user mahasiswa yang melakukan klik mata kuliah yang sama. Jika itu terjadi pada saat jumlah pengikut baru mencapai kurang dari 49 peserta, maka konsistensi data mungkin masih terjaga. Masalah akan timbul jika peserta sudah mencapai 49 orang sehingga masih ada sisa 1 orang yang bisa tertampung, padahal dalam satu waktu tersebut terdapat 10 orang yang sedang klik MK X. Jika semua counter untuk seluruh mahasiswa mengatakan peserta baru 49 orang, maka apakah kesepuluh tersebut akan dicatat sebagai peserta MK tersebut? Tentu tidak. Jika semua diterima, maka peserta yang terdaftar sebanyak 59 orang yang sudah barang tentu melebihi kapasitas ruang. Jika tidak semua peserta diterima sebagai peserta mata kuliah X, maka siapa yang harus diterima? Jawabnya adalah sistem transaksi basis data (database transaction). Masalah yang hampir sama dapat terjadi dalam banyak kasus dalam kehidupan seharihari, seperti yang terjadi saat 'transaksi' di bank.
            Idealnya, sebuah basis data harus memenuhi syarat ACID yaitu: atomicity (transksi dikerjakan semua atau tidak sama sekali), consistency (seluruh transaksi harus terintegral sesuai dengan konsistensinya), isolation (suatu proses tidak boleh mencampuri proses yang lain), durability (transaksi tidak dapat dibatalkan kemudian atau hasil yang diperoleh diabaikan). MySQL sebagai salah satu database yang sangat populer dipakai oleh para pemrogram web telah mendukung transaction. Agar proses transction dalam sebuah tabel berjalan, maka tabel tersebut harus bertipe InnoDB. Untuk itu pada saat membuat tabel yang diperlukan dalam aplikasi perlu didefinisikan tipe dari tabel tersebut, karena secara default tipe tabel di MySQL adalah MyISAM.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar